SMPN 2 Cibeueum, (Cibeureum Kuningan), Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi pada Lampiran Bab
III Mengenai Beban Belajar menyebutkan bahwa ”Satuan pendidikan pada semua
jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan
menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Pada sistem kredit
semester (SKS) diperlukan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik lebih aktif seperti sistem belajar kelas bergerak (moving class). Moving class merupakan
sistem belajar mengajar yang mencirikan kelas berkarakter mata pelajaran,
dengan demikian peserta didik akan berpindah tempat sesuai dengan jadwal mata
pelajaran yang telah ditentukan. Konsep moving
class mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan
memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan yang dipelajarinya. Sekalipun
sistem moving class lebih
sesuai pada SKS namun tidak menutup kemungkinan dilaksanakn pada sistem paket. Moving class merupakan sistem
belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi guru/pendamping di
kelas. Konsep moving class mengacu
pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan
yang dinamis sesuai dengan pelajaran yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata
pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas menuju ruang kelas lain
sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan, jadi siswa yang mendatangi
guru/pendamping, bukan sebaliknya. Sementara para guru, dapat menyiapkan materi
pelajaran terlebih dahulu. Keunggulan sistem ini adalah para siswa lebih punya
waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran. Dalam
sistem moving class, ruang
kelas didesain untuk mata pelajaran tertentu dan akan pindah ke ruang kelas
lain setiap ganti pelajaran. Dengan demikian, ruang kelas akan difungsikan
seperti laboratorium. Dengan moving
class, siswa akan belajar bervariasi dari satu kelas ke kelas lain
sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya. Sistem belajar moving class mempunyai banyak
kelebihan baik bagi peserta didik maupun Guru. Bagi peserta didik, mereka lebih
fokus pada materi pelajaran, suasana kelas menyenangkan, dan interaksi peserta
didik dengan guru lebih intensif. Bagi Guru, mempermudah mengelola
pembelajaran, lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain kelas, guru lebih
maksimal dalam menggunakan berbagai media, pemanfaatan waktu belajar lebih
efesien, dan lebih mudah mengelola suasana kelas. Penyelenggaraan proses
pembelajaran moving class bertujuan
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, meningkatkan efektivitas dan
efisiensi waktu pembelajaran, meningkatkan disiplin siswa dan guru,
meningkatkan keterampilan guru dalam memvariasikan metode dan media pembelajaran
yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari, meningkatkan keberanian
siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat, dan bersikap terbuka
pada setiap mata pelajaran, serta meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
Di era global ini setiap sekolah hendaknya selalu
melakukan berbagai inovasi pembelajaran untuk mendasari dan mencetak sumber
daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dapat
memberikan situasi dimana siswa dapat secara optimal mengembangkan kompetensi
dirinya sesuai perkembangan umur dan intelektual masing-masing siswa. Situasi
ini dapat terwujud jika guru diberikan keleluasaan mengelola kelas sesuai
karakteristik mata pelajaran masing-masing, karakteristik siswa, dan
keleluasaan melakukan penilaian sesuai perkembangan masing-masing siswa. Di
dalam kelas guru harus melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas pembelajaran,
mengelola kelas, menata ruang, menata alat peraga, menata tempat duduk sesuai
karakteristik mata pelajaran masing-masing dan sebagainya. Guru dapat melakukan
kegiatan itu semua jika guru diberikan kewenangan mengelola kelas sesuai
karakteristik mata pelajaran masing-masing. Jika guru telah mampu mengelola dan
mengatur kelas sesuai mata pelajaran maka akan dapat memotivasi siswa dalam
belajar, karena siswa tidak hanya belajar di kelas yang monoton, tetapi siswa
akan selalu mengalami berbagai pengalaman belajar pada kelas-kelas yang selalu
berubah sesuai karakteristik mata pelajaran.
SMP
Negeri 2 Cibeureum, merupakan
salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Baat
Indonesia. Di SMP ini menggunakan
system Moving Class yaitu setiap mata pelajaran mempunyai kelas/ruang sendiri. Inovasi
internal di SMP Negei 2 Cibeueum mulai menapaki babak baru. Mulai semester
ganjil 2012-2013 ini rencananya akan menjalankan sistem belajar moving class akan
direalisasikan. Pada tahap awal ruangan / kelas untuk pelaksanaan sistem
belajar moving class yaitu kelas Matematika, kelas IPA, kelas Seni Budaya/
kelas Seni Degung, kelas Komputer, kelas Bahasa Inggris; untuk beberapa ruangan
tersebut akan difasilitasi/dilengkapi dengan LCD projektor sehingga dalam
pembelajaran guru Matematika/IPA bisa dilaksanakan dengan membawa Laptop ke
ruangan, sehingga CD pembelajaran yang ada dapat digunakan sebaik-baiknya
selain pembelajaan menggunakan power point. Selain itu khusunya untuk kelas Matematika
akan dilengkapi dengan alat peraga model-model bentuk bangun ruang, chart , rumus-umus , sehingga guru tidak
direpotkan lagi membawa ke kelas karena sudah tesedia di ruangan/ kelas
Matematika, selain itu khusus untuk kelas Komputer sekolah ini sudah memiliki 18 komputer jaringan terhubung dengan satu server, dan 11 komputer terpisah.
Salah satu usaha agar guru mampu melakukan tugas profesionalnya
tersebut maka sekolah harus mengatur pembelajaran dengan sistem moving class. Dengan moving class, pada saat subjek mata
pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai
mata pelajaran yang dijadwalkan, jadi siswa yang mendatangi guru, bukan
sebaliknya. Keunggulan sistem ini adalah para siswa
lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima
pelajaran. Sementara para guru, dapat
menyiapkan materi terlebih dahulu. Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka
dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang
dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, mencipta, berpikir kreatif,
dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, sekolah perlu menerapkan
berbagai model pembelajaran yang dikelola dengan sistem Moving Class.
Pelaksanaan
pembelajaran dengan system moving class tentunya membutuhkan dukungan sarana
dan prasarana yang lebih dibanding dengan pembelajaran yang konvensional baik
kebutuan ruang maupun peralatan pembelajaran yang bercirikan mata pelajaran.
Dalam perencanaan, untuk memperlancar pelaksanaan moving class, membutuhkan
sarana gedung yang dibutuhkan, misalnya : Ruang Matematika, Ruang IPA,
Ruang Bahasa Inggris, Ruang Bahasa Indonesia, Ruang Bahasa Sunda, Ruang IPS,
Ruang PKn, Ruang Agama Islam, Ruang Musik, Ruang Umum, Ruang Komputer, Ruang
Seni Degung. Kebutuhan ruang ini biasanya sudah terpenuhi oleh sebagian besar
sekolah karena tinggal memanfaatkan kelas-kelas yang sudah ada. Sedangkan
kebutuhan peralatan pembelajaran sebagai isi gedung tersebut sesuai mata
pelajaran masing-masing. Untuk memenuhi peralatan mata pelajaran pada tahap
awal dibutuhkan informasi dari para guru mata pelajaran tentang hal-hal yang
dibutuhkan.
Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang
bercirikan siswa yang mendatangi pendamping/guru di kelas. Konsep Moving Class mengacu pada
pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang
dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata pelajaran berganti maka
siswa akan meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran yang
dijadwalkan, jadi siswa yang mendatangi pendamping/guru, bukan sebaliknya.
Dengan Moving Class, siswa akan
belajar bervariasi dari satu kelas ke kelas lain. Sesuai dengan mata pelajaran
yang dipelajarinya. Keunggulan sistem ini adalah para siswa lebih punya waktu
untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran.
Adapun tujuan penerapan moving
class adalah:
1. Memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka macam
gaya belajar baik visual, auditori, dan khususnya kinestetik untuk
mengembangkan dirinya.
2. Menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana
belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran
3. Melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian
sosial siswa. Karena dalam moving
class mereka akan bertemu dengan siswa lain bahkan dari jenjang yang
berbeda setiap ada perpindahan kelas atau pergantian mata pelajaran.
4. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan
kecerdasan siswa (multiple intelegent)
5. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran;
a. Proses pembelajaran melalui Moving Class akan lebih
bermakna karena setiap ruang/laboratorium mata pelajaran dilengkapi dengan
perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Jadi setiap siswa yang akan masuk suatu ruang/laboratorium mata pelajaran sudah
dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut.
b. Pendampping mata pelajaran dapat mengkondisikan
ruang/laboratoriumnya sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus
terganggu oleh mata pelajaran lain.
6. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Waktu
Pembelajaran Pendamping mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium mata
pelajarannya, sehingga waktu pendamping mengajar tidak terganggu dengan hal-hal
lain.
7. Meningkatkan Disiplin Siswa dan Pendamping
a. Pendamping akan dituntut datang tepat waktu, karena
kunci setiap ruang/laboratorium dipegang oleh masing-masing Pendamping mata
pelajaran.
b. Siswa ditekankan oleh setiap pendamping mata
pelajaran untuk masuk tepat waktu pada pada saat pelajarannya.
8. Meningkatkan keterampilan pendamping dalam
memvariasikan metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan
siswa sehari-hari.
9. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya,
menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata
pelajaran.
10. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar