Rabu, 30 Juni 2010

DAFTAR SEKOLAH PAKAI POHON

KUNINGAN - Program unik kembali digagas Pemkab Kuningan, berkaitan dengan daerahnya sebagai kabupaten konservasi. Selain program pengantin peduli lingkungan (Pepeling), dalam waktu dekat, Pemkab Kuningan bakal mencanangkan program siswa baru peduli lingkungan (Seruling). Bisa jadi, program ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

”Betul sekali. Pada musim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2010, kami akan memberlakukan peraturan tersebut. Ini gagasan pak bupati dan sudah ditindaklanjuti oleh SK Bupati,” jelas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Dadang Supardan MSi saat ditemui Radar di Sekretariat Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kuningan, Jum’at (18/6).
Dalam SK tersebut kata Dadang, seluruh siswa baru diwajibkan membawa satu bibit pohon untuk diserahkan kepada sekolah masing-masing pada saat proses daftar ulang dengan jenis pohon tahunan dan produktif. Adapun siswa baru yang diwajibkan terbatas pada tingkatan SMP, MTs, SMA, SMK dan MA. Sedangkan SD belum bisa dilibatkan, karena pertimbangan pemeliharaan bibit pohon.
Menurutnya, bibit pohon dari anak didik baru harus ditanam dengan baik. Jika pihak sekolah memiliki lahan, penanaman mesti dilakukan di lahan sekolah tersebut. Sebaliknya jika sekolah tidak memiliki lahan, maka seluruh bibit pohon harus diserahkan kepada pemerintah kecamatan untuk ditanam di lahan kritis yang berada di wilayah kecamatan tersebut.
”Memang, akan lebih baik jika ditanam di lingkungan sekolah. Karena rasa memiliki siswa akan lebih kental. Siswa bisa belajar bertanggungjawab, mulai penanaman sampai pemeliharaannya kedepan. Apalagi di masing-masing pohon, juga harus ditulis nama siswa pemilik pohon tersebut,” ujar Dadang.
Dijelaskan dia, program Seruling diciptakan untuk memberikan motivasi kecintaan pelajar Kuningan terhadap kelestarian lingkungan sejak dini. Apalagi mengingat Kuningan sebagai kabupaten konservasi. Singkatan Seruling sendiri diambil bukan tanpa makna.
”Seperti diketahui, Seruling itu sebuah alat musik tradisional bernuansa alami. Kalau ditiup bersama pupuh, maka akan menyentuh. Dan, jika diiringi lagu dangdut, akan bergoyang. Suara Seruling bisa membuat rasa damai bagi seluruh isi semesta,” tandas Dadang.
Dadang juga mengajak kepada seluruh perguruan tinggi yang berkiprah di Kuningan untuk memberlakukan hal serupa kepada mahasiswa barunya. ”Sifatnya dalam hal ini mengajak, karena PT bukan berada pada naungan Disdikpora,” imbuhnya. Dadang tidak memungkiri kalau program Seruling merupakan terobosan unik Pemkab Kuningan. Keunikan program ini bahkan bisa jadi merupakan satu-satunyadi Indonesia. (tat/ded)
sumber : www.radarcirebon.com